Merubah Kemungkaran Dengan Tangan, Tugas Siapa?
DAFTAR ISI
- Hukum Merubah Kemungkaran Dengan Tangan, Tugas Siapa?
- Bagaimana Mengingkari Kemungkaran Dengan Hati
- Cara Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar Serta Hikmah Di Baliknya
- Kaidah Da’wah dan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Mengingkari Kemungkaran Dengan Demonstrasi dan Pembunuhan?
- Mengajak Kebaikan Harus Dilaksanakan Walaupun yang Diajaknya Marah
- Cara Menasehati Orang yang Terang-Terangan Melakukan Kemaksiatan
- Kedudukan Wanita Dalam Berdakwah dan Apa Maksud Hikmah
- Menentukan Antara Boleh dan Tidak Bagi Manusia
Hendaklah seorang da’i di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan penyeru amar ma’ruf dan nahi mungkar senantiasa menghiasi diri dengan kesabaran, mengharapkan pahala serta lapang, menerima apa yang didengar atau apa yang didapatkan ketika berdakwah fi sabilillah. Adapun manusia yang meniti jalan yang keras -semoga Allah melindungi kita-, menyakiti manusia, menempuh jalan yang penuh kebingungan atau jalan perselisihan dan memecah belah persatuan, semua itu merupakan perkara-perkara syaithaniyah (perilaku setan), juga menjadi dasar pemikiran khawarij, mereka melakukan pembunuhan sebagai cara mengingkari kemungkaran terhadap perkara-perkara yang tidak mereka sukai dan menyelisihi aqidah mereka, menumpahkan darah, mengkafirkan orang serta masih banyak lagi.
Perbedaan cara dakwah para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta pendahulu kita dengan dakwah Khawarij serta orang-orang yang sejalan dengan aqidah mereka adalah bahwasanya para sahabat berdakwah dengan hikmah dan memberikan pelajaran yang baik, menjelaskan kebenaran, sabar, menerima apa yang terjadi, serta mengharapkan balasan dan pahala. Sedangkan metode dakwah Khawarij adalah dengan melakukan pembunuhan terhadap manusia, menumpahkan darah, mengkafirkan, memecah belah persatuan, menghancurkan kesatuan kaum muslimin yang kesemuanya jelas perbuatan yang amat hina dan diada-adakan.
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/150922-merubah-kemungkaran-dengan-tangan-tugas-siapa.html